Kamis, 14 Desember 2017

pacaran kudus

PACARAN  DI DALAM TUHAN (PACARAN KUDUS)
Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampu : Pdt.  Anselmus Puasa. M.Th 
                                            








DIBUAT OLEH :
    NAMA    : CINDI KRISTIANI ALEMOKA
                                     NIM        : 162010040

PROGRAM STUDI FILSAFAT KEILAHIAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS HEIN NAMOTEMO
TOBELO, HALMAHERA UTARA
2017



                                                             ABSTRAK

Pacaran adalah suatu proses pengenalan antara dua insan sebelum menuju jenjang pernikahan. Pacaran adalah sebuah kegiatan aktivitas yang berfariasi yang dilakukan oleh dua orang yang berlawanan jenis.Dan dalam pacaran juga sering diwarnai dengan kehidupan keintiman (seks bebas).Materi ini membahas tentang pacaran, mulai dari definisi pacaran sampai pada peran orang tua dalam menyikapi anaknya yang sudah berpacaran.Dan pembahasan materi tentang pacaran ini banyak berkisar pada kaum muda, karena istilah pacaran dikenal setelah pada zaman modern (masa yang kekinian) pada zaman dulu tidak ada masa-masa pacaran seperti yang ada pada masa seakarang ini, zaman dulu biasanya hanya ada yang namanya bertunangan.jadi pacaran ada ketika pada zaman modern.

Kata Kunci : Pacaran

A.   Pendahuluan

            Kata pacaran sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua mulai dari kalangan anak muda, anak remaja, orang tua dan bahkan anak kecil (anak Sekolah Minggu/anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar). Saat ini banyak anak-anak muda yang berbondong-bondong ingin memiliki pasangan (berpacaran). Tapi apakah arti pacaran yang sesungguhnya? Apakah pacaran itu sebuah kebutuhan? Nah, kata pacaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Berpacaran dan berpacaran ialah bercintaan, berkasih-kasihan: kedua remaja itu sudah berpacaran sejak mereka duduk dikelas tiga sekolah menengah tingkat atas.
            Pacaran adalah sebuah kata yang biasa diucapkan kepada dua insan laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin hubungan. Pacaran berbeda dengan pernikahan. Ada yang berkata bahwa pacaran adalah sebuah proses perkenalan antara dua lawan jenis untuk menuju jenjang pernikahan. Apakah hal itu benar? Bisa iya, dan bisa tidak, mengapa? Karena tidak semua pasangan yang sudah lama berpacaran menikah dengan pasangan pacaran mereka, ada juga yang berpacaran hanya karena mereka tidak ingin dibilang tidak laku, Jomblo ataupun tidak gaul, hal ini sering ditemukan dikalangan anak remaja yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan pada usia itu sering diistilahkan dengan Cinta Monyet.[1]
            Pacaran didalam Tuhan (Pacaran Kudus) itulah judul penulisan karya ilmiah penulis saat ini. Lalu apakah yang dimaksud dengan Pacaran Kudus itu? Pacaran kudus merupakan pacaran yang berdasarkan kasih Kristus dan yang berprinsip hidup dalam hubungan yang kudus.[2]
            Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba memaparkan tentang Definisi Pacaran, Etika Pacaran, Dampak Pacaran Dan Peran Orang Tua dalam Menyikapi Anaknya yang sudah Pacaran.Sekilas penulis memaparkan definisi pacaran menurut para ahli yaituGuerney dan Arthur (Dacey dan Kenney, 1997) pacaran adalah aktifitas sosial yang membolehkan dua orang yang berbeda jenis kelaminnya untuk terikat dalam interaksi sosial dengan pasangannya yang tidak ada hubungan keluarga.[3]
            Semoga pemaparan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga materi ini bisa kita jadikan inspirasi bagaimana cara kita menjalin hubungan denganbaik. Kiranya Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kalian yang sudah berpasangan.


A.   Pembahasan

1.    Definisi Pacaran
        Ada banyak pendapat yang mengemukakan tentang arti dari kata pacaran. ada yang berpendapat bahwa pacaran adalah masa-masa pengenalan, ada juga yang mengemukakan bahwa pacaran adalah aktifitas sosial antara laki-laki dan perempuan. Untuk itu marilah bersama kita melihat definisi pacaran secara umum dan  menurut para ahli.
a)      Definisi Pacaran secara umum
Pacaran adalah suatu proses saling mengenal antara 2 (dua) insan manusia dimana pada umumnya berada dalam tahap mencari kecocokkan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang sering kita kenal dengan pernikahan.[4]
b)      Definisi Pacaran menurut para Ahli
§  Menurut Degenova & Rice (2005) pacaran adalah menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian aktifitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain.
§  Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan.
§  Menurut Benokraitis (1996) pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
§  Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978) pacaran adalah suatu peristiwa yang telah direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama antara dua orang (biasanya dilakukan kaum muda yang belum menikah dan berlainan jenis).
§  Menurut Kyns (1989) pacaran adalah hubungan antara dua orang yang berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati masing-masing.[5]
§  Menurut Reiss (dalam Duvall dan Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman.[6]


2.      Etika Pacaran
            Etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah ilmu tata apa yang baik dan apa yang buruk dan tata hak dan kewajiban moral (akhlak). Sedangkan menurut Rosita Neor, etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.[7]
            Jika etika mengajarkan tentang yang baik dan buruk, kemudian pacaran adalah proses pengenalan pasangan sebelum menuju kejenjang pernikahan. Maka kita harus tahu tentang etika dalam berpacaran.[8]Karena etika berpacaran mengajarkan hal-hal sebagai berikut.
§  Kasihnya bersifat objektif, dengan memberi apa yang baik dan dibutuhkan dengan tidak mengharapkan imbalan (balasan).[9]
§  Ubah rasa cemburu buta menjadi cemburu yang objektif yang menuntut sesuatu yang memang sudah menjadi haknya.[10]
§  Pahami cinta romantis menjadi cinta yang realistis, sehingga tidak hanya berkisar pada hal-hal yang indah dan romantis saja, melainkan realistis sesuai keadaan.[11]
§  Fokus utama pada kegiatan-kegiatan menjadi berpusat pada komunikasi dan dialog, sehingga dapat lebih mengenal secara pribadi.
§  Pemusatan perhatian dialihkan dari orientasi seksual menjadi orientasi masa depan.[12]
§  Menerapkan dan menjunjung tinggi nilai moral, budaya dan agama dalam seluruh aktifitas berpacaran.[13]
§  Buat kesepakatan dengan pasangan untuk tidak berbuat lebih jauh yang menyimpang dari agama dan budaya.[14]
§  Menjadikan pacaran menjadi kesempatan yang menarik, kreatif dan menjadi persekutuan yang baik dalam Tuhan.[15]
§  Hindari situasi dan kondisi yang merangsang dorongan seks seperti tempat gelap dan sepi, tempat tertutup dan terkunci.[16]
§  Batasi waktu dan frekuensi berpacaran agar tidak terlalu sering.[17]



3.      Dampak Pacaran
Menurut Reiss (dalam Duvall dan Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman.Hal ini mungkin sering terjadi dikalangan anak muda (namun tidak semua).Tapi melakukan hubungan seks saat masih pacaran itu adalah hal yang tidak wajar (salah).
Dalam berpacaran pasti sering terjadi perubahan-perubahan baik sikap, karakter, cara berpikir dan lain-lain. Karena itu penulis akan memaparkan dampak negative dan dampak positif dalam pacaran.
a)      Dampak Negatif
Ø  Prestasi akan menurun[18]
Hal ini sering terjadi dikalangan anak muda yang masih duduk dibangku pendidikan yang lupa akan tugas utamanya adalah belajar tapi karena sudah berpacaran dan lebih mengutamakan pacaran dari pada belajar akhirnya dulunya murid berprestasi menjadi murid yang biasa-biasa saja, bahkan bisa jadi mahasiswa abadi dikampus.
Ø  Pergaulan menyempit, melupakan teman dan sahabat[19]
Kadang hal ini juga sering terjadi pada kaum muda, disaat sudah berpacaran teman-teman yang dulunya saat kemana-mana bersama, orang-orang yang dianggap sahabat dilupakan/diabaikan begitu saja hanya karena ia berpikir bahwa ada pacarnya yang selalu ada buat dia.
Ø  Sex bebas[20]
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa pacaran mewarnai keintiman.Mengapa pacaran sangat kerap sekali terjadi sex bebas?Semua itu berawal dari terlalu dekat, suka nongkrong ditempat-tempat gelap, tertutup dan bahkan terkunci akhirnya terjadilah hal negative tersebut.
Ø  Hidup boros[21]
Hal ini sangat sering terjadi pada kaum muda baik wanita maupun pria. Karena kemana-mana maunya jajanin pacar, akhirnya bisa jadi berbohong kepada orangtua katanya minta uang karena aku mau print ini itu atau karena banyak tugas padahal buat jajanin pacar.
Ø  Kebebasan pribadi berkurang[22]
Hal ini juga kadang sering terjadi, karena ada pacar yang sering berlebihan akhirnya mengatur-ngatur pasangannya. Mau pergi harus ijin dulu dan bodohnya sang pacarpun mau ikut semua aturan pasangannya.
Ø  Terjadinya pertengkaran (akibat pacar dan gebetan/selingkuhan)[23]
Hal ini juga sering terjadi dikalangan anak muda. Hanya karena pacarnya digebet oleh orang (disukai orang lain) sang pacar mulai sensitif akhirnya terjadilah perkelahian (adu mulut bahkan sampai adu fisik). Ini terjadi bukan hanya didunia nyata saja,di dunia maya juga sering terjadi hal seperti ini. Bahkan bisa saja persahabatan yang dulunya sangat baik/akrab menjadi rusak karena sang sahabat menusuknya dari belakang dengan merebut pacarnya (pagar makan tanaman).
Ø  Sering berbohong[24]
Hal ini sering terjadi pada kaum pria (tidak semuanya) saat dia lagi jalan sama pacar (wanita lain) terus ditanya sama pacar yang satu, kamu lagi dimana? “aku lagi antar mama ke pasar”.
b)      Dampak positif
Ø  Saat jatuh ada yang akan memotivasi[25]
Ini adalah salah satu dampak positif yang sering teradi. Disaat kita kehilangan hal-hal berharga, sang pacar sering memotivasi kita agar kita tetap kuat.
Ø  Lebih jaga sikap[26]
Saat pacaran seseorang pasti akan lebih jaga sikapnya karena takut berbuat salah didepan pacarnya.
Ø  Pergaulan bisa lebih luas[27]
Kalau pada dampak negatif “pergaulan sempit” maka pada dampak positif pergaulan akan lebih luas, karena pastinya sang pacar akan memperkenalkan pasangannya ke teman-temannya.
Ø  Prestasi meningkat[28]
Hal ini juga sering terjadi dikalangan anak muda, karena seringkali sang pasangan akan merasa termotivasi dengan pacarnya sehingga sang pacar akan lebih giat belajar.
Ø  Mempunyai teman curhat yang bisa dipercaya[29]
Hal ini juga sering terjadi, karena biasanya sang pacar akan selalu setia mendengar curhatan pasangannya dan akan menjaga rahasia itu.
4.      Pacaran menurut Alkitab
Sepanjang Alkitab, mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu, tidak ditemukan tentang arti kata “pacaran”.[30] Namun, Alkitab mengajarkan tentang prinsip-prinsip dan tujuan dalam berpacaran, adalah sebagai berikut:
Ø  Saling mendoakan dan berdoa bersama (Filemon 1:4)
Ø  Ibadah merupakan sarana untuk membangun hubungan (Kolose 3:14)
Ø  Kekompakkan (1 Petrus 3:8)
Ø  Jangan mengikuti hawa nafsu (Roma 6:13)
Ø  Menuju pada pernikahan kudus berdasarkan pacaran Kristen (Matius 19:6)
5.      Peran orang tua dalam menyikapi anaknya yang sudah mulai berpacaran
Orang tua sebaiknya sudah mulai berbicara pada anaknya tentang calon pacarnya,tentang suami atau isteri yang baik. Sehingga anaknya mempunyai kerangka atau standar atau tolok ukur sewaktu mulai dekat dengan seorang pria, tanpa didasarinya prinsip-prinsip atau kriteria yang kita berikan itu melekat padanya dan menjadi panduan yang akan digunakannya.[31]Orangtua juga sebaiknya harus melakukan pendekatan dengan baik kepada anaknya, dan orangtua juga harus tahu siapa dan bagaimana pacar anaknya,agar orangtua dapat menjaga anaknya dengan cara mereka sendiri namun dalam melakukan pendekatan janganlah membuat anaknya menjadi tidak nyaman dengan cara orangtua karena anaknya pasti akan menjauh dari orangtuanya itu


B.   Penutup
a)      Kesimpulan dan Saran
Dilihat dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa pacaran adalah sebuah proses pengenalan yang dilakukan oleh dua lawan jenis untuk menuju ke jenjang pernikahan. Pacaran juga bisa membuat kita memiliki banyak teman namun juga bisa membuat kita jatuh kedalam hal-hal yang negative.Alkitab mengajarkan banyak prinsip dalam berpacaran, jadi sebaiknya kita harus sering duduk bersama dan membaca prinsip-prinsip Alkitab tersebut.Dalam berpacaran janganlah nongkrong ditempat-tempat sepi karena biasanya kata orangtua disaat kita berduaan ditempat-tempat seperti itu aka nada orang ketiga ditengah-tengah kita dan akan selalu menggoda kita untuk melakukan hal-hal buruk dan orang ketiganya adalah setan. Mungkin hal itu hanyalah sebuah cara untuk menakut-nakuti kita tapi tidak dipungkiri justru karena hal itulah banyak yang jatuh kedalam hal negative. Bagi yang sudah berpacaran ambillah sisi positifnya dan jangan negatifnya.
Demikian makalah ini dibuat harapan penulis semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.


                                      DAFTAR PUSTAKA
A.   INTERNET





[1]Mengapa disebut cinta monyet? Karena diusia tersebut cinta dan perasaan mereka mudah berubah-ubah, disuatu saat katakan cinta, disaat lain marah dan bahkan bisa katakan putus, tiba-tiba minta balikkan. Dan bahkan ada yang mencari pasangan baru. Menurut KBBI cinta monyet (rasa) ialah kasih antara laki-laki dan perempuan ketika masih kanak-kanak (mudah berubah).
[2]Yang dimaksud dengan hubungan yang kudus ialah dimana kita belajar menghormati dan menghargai pasangan kita. Menerima pasangan kita apa adanya, dan meneladani kasih Kristus didalam menjalin hubungan bersama pasangan.  Serta harus berprinsip untuk tetap bersama dengan pasangan sampai maut memisahkan.
[5]http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pacaran.html diakses pada 17/04/2017.Dilihat dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa pacaran adalah sebuah kegiatan/aktifitas yang biasanya dilakukan oleh kaum muda yang berbeda jenis.pacaran juga merupakan ajang seleksi (“Koleksi for Seleksi”) bagi para kaum muda sebelum menapaki jenjang pernikahan.
[6]http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pacaran.html diakses pada 17/04/2017.Dilihat dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa pacaran adalah sebuah kegiatan/aktifitas yang biasanya dilakukan oleh kaum muda yang berbeda jenis.pacaran juga merupakan ajang seleksi (“Koleksi for Seleksi”) bagi para kaum muda sebelum menapaki jenjang pernikahan.
[8]Mengapa kita harus tahu etika pacaran? Karena dengan kita mengetahui tentang etika pacaran kita akan menghargai pasangan kita, kita bisa menjadi teladan buat pasangan kita, kita bisa menjadi inspirasi buat pasangan kita (lebih khusus dalam dunia pendidikan).
[30]http://www.scdc.binus.ac.id/po/2016/05/berpacaran-menurut--pandangan-alkitab.html diakses pada 17/04/2017.Namun menurut penulis, pacaran menurut Alkitab (pacaran Kristen) ialah pacaran yang berprinsip hidup dalam hubungan yang kudus, belajar menghormati dan menghargai pasangan, dan yang terutama menjadikan Tuhan sebagai dasar/fondasi dalam hubungan