PACARAN DI DALAM TUHAN (PACARAN KUDUS)
Tugas
ini dibuat guna memenuhi tugas Penulisan Karya Ilmiah
Dosen
Pengampu : Pdt. Anselmus Puasa. M.Th
DIBUAT OLEH
:
NAMA
: CINDI KRISTIANI ALEMOKA
NIM : 162010040
PROGRAM
STUDI FILSAFAT KEILAHIAN
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS HEIN
NAMOTEMO
TOBELO, HALMAHERA UTARA
2017
ABSTRAK
Pacaran adalah suatu proses
pengenalan antara dua insan sebelum menuju jenjang pernikahan. Pacaran adalah
sebuah kegiatan aktivitas yang berfariasi yang dilakukan oleh dua orang yang berlawanan
jenis.Dan dalam pacaran juga sering diwarnai dengan kehidupan keintiman (seks
bebas).Materi ini membahas tentang pacaran, mulai dari definisi pacaran sampai
pada peran orang tua dalam menyikapi anaknya yang sudah berpacaran.Dan
pembahasan materi tentang pacaran ini banyak berkisar pada kaum muda, karena
istilah pacaran dikenal setelah pada zaman modern (masa yang kekinian) pada
zaman dulu tidak ada masa-masa pacaran seperti yang ada pada masa seakarang
ini, zaman dulu biasanya hanya ada yang namanya bertunangan.jadi pacaran ada
ketika pada zaman modern.
Kata Kunci :
Pacaran
A. Pendahuluan
Kata
pacaran sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua mulai dari kalangan anak
muda, anak remaja, orang tua dan bahkan anak kecil (anak Sekolah Minggu/anak
yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar). Saat ini banyak anak-anak muda yang
berbondong-bondong ingin memiliki pasangan (berpacaran). Tapi apakah arti
pacaran yang sesungguhnya? Apakah pacaran itu sebuah kebutuhan? Nah,
kata pacaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Berpacaran dan
berpacaran ialah bercintaan, berkasih-kasihan: kedua remaja itu sudah
berpacaran sejak mereka duduk dikelas tiga sekolah menengah tingkat atas.
Pacaran adalah sebuah kata yang biasa diucapkan kepada dua insan
laki-laki dan perempuan yang sedang menjalin hubungan. Pacaran berbeda dengan
pernikahan. Ada yang berkata bahwa pacaran adalah
sebuah proses perkenalan antara dua lawan jenis untuk menuju jenjang
pernikahan. Apakah hal itu benar? Bisa iya, dan
bisa tidak, mengapa? Karena tidak semua pasangan yang sudah lama berpacaran
menikah dengan pasangan pacaran mereka, ada juga yang berpacaran hanya karena
mereka tidak ingin dibilang tidak laku, Jomblo ataupun tidak gaul, hal ini
sering ditemukan dikalangan anak remaja yang masih duduk dibangku Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan pada usia itu sering diistilahkan dengan Cinta Monyet.[1]
Pacaran
didalam Tuhan (Pacaran Kudus) itulah judul penulisan karya ilmiah
penulis saat ini. Lalu apakah yang dimaksud dengan Pacaran Kudus itu? Pacaran
kudus merupakan pacaran yang berdasarkan kasih Kristus dan yang berprinsip
hidup dalam hubungan yang kudus.[2]
Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba memaparkan
tentang Definisi Pacaran, Etika Pacaran, Dampak Pacaran Dan Peran Orang Tua
dalam Menyikapi Anaknya yang sudah Pacaran.Sekilas
penulis memaparkan definisi pacaran menurut para ahli yaituGuerney dan Arthur
(Dacey dan Kenney, 1997) pacaran adalah aktifitas sosial yang membolehkan dua
orang yang berbeda jenis kelaminnya untuk terikat dalam interaksi sosial dengan
pasangannya yang tidak ada hubungan keluarga.[3]
Semoga pemaparan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga materi ini bisa kita jadikan inspirasi bagaimana cara kita menjalin
hubungan denganbaik. Kiranya Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kalian yang
sudah berpasangan.
A.
Pembahasan
1.
Definisi Pacaran
Ada banyak
pendapat yang mengemukakan tentang arti dari kata pacaran. ada yang berpendapat
bahwa pacaran adalah masa-masa pengenalan, ada juga yang mengemukakan bahwa
pacaran adalah aktifitas sosial antara laki-laki dan perempuan. Untuk itu
marilah bersama kita melihat definisi pacaran secara umum dan menurut para ahli.
a)
Definisi Pacaran secara
umum
Pacaran adalah
suatu proses saling mengenal antara 2 (dua) insan manusia dimana pada umumnya
berada dalam tahap mencari kecocokkan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang
sering kita kenal dengan pernikahan.[4]
b) Definisi Pacaran menurut para Ahli
§ Menurut Degenova & Rice (2005) pacaran adalah
menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan melakukan serangkaian
aktifitas bersama agar dapat saling mengenal satu sama lain.
§ Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan
bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan
menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan
selanjutnya sebelum pernikahan.
§ Menurut Benokraitis (1996) pacaran adalah proses dimana
seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan
untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan
pasangan hidup.
§ Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978) pacaran adalah
suatu peristiwa yang telah direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama
antara dua orang (biasanya dilakukan kaum muda yang belum menikah dan berlainan
jenis).
§ Menurut Kyns (1989) pacaran adalah hubungan antara dua
orang yang berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana
hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati
masing-masing.[5]
§ Menurut Reiss (dalam Duvall dan Miller, 1985) pacaran
adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman.[6]
2. Etika Pacaran
Etika dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) ialah ilmu tata apa yang baik dan apa yang buruk dan tata hak
dan kewajiban moral (akhlak). Sedangkan menurut Rosita Neor, etika adalah
ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif) tentang yang baik dan yang buruk,
menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.[7]
Jika
etika mengajarkan tentang yang baik dan buruk, kemudian pacaran adalah proses
pengenalan pasangan sebelum menuju kejenjang pernikahan. Maka kita harus tahu
tentang etika dalam berpacaran.[8]Karena
etika berpacaran mengajarkan hal-hal sebagai berikut.
§ Kasihnya bersifat objektif, dengan memberi apa yang
baik dan dibutuhkan dengan tidak mengharapkan imbalan (balasan).[9]
§ Ubah rasa cemburu buta menjadi cemburu yang objektif
yang menuntut sesuatu yang memang sudah menjadi haknya.[10]
§ Pahami cinta romantis menjadi cinta yang realistis, sehingga tidak hanya
berkisar pada hal-hal yang indah dan romantis saja, melainkan realistis sesuai keadaan.[11]
§ Fokus utama pada kegiatan-kegiatan menjadi berpusat
pada komunikasi dan dialog, sehingga dapat lebih mengenal secara pribadi.
§ Pemusatan perhatian dialihkan dari orientasi seksual
menjadi orientasi masa depan.[12]
§ Menerapkan dan menjunjung tinggi nilai moral, budaya
dan agama dalam seluruh aktifitas berpacaran.[13]
§ Buat kesepakatan dengan pasangan untuk tidak berbuat
lebih jauh yang menyimpang dari agama dan budaya.[14]
§ Menjadikan pacaran menjadi kesempatan yang menarik,
kreatif dan menjadi persekutuan yang baik dalam Tuhan.[15]
§ Hindari situasi dan kondisi yang merangsang dorongan seks seperti tempat
gelap dan sepi, tempat tertutup dan terkunci.[16]
§ Batasi waktu dan frekuensi berpacaran agar tidak terlalu sering.[17]
3. Dampak Pacaran
Menurut
Reiss (dalam Duvall dan Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara pria dan
wanita yang diwarnai keintiman.Hal ini mungkin
sering terjadi dikalangan anak muda (namun tidak semua).Tapi melakukan hubungan
seks saat masih pacaran itu adalah hal yang tidak wajar (salah).
Dalam berpacaran pasti sering terjadi
perubahan-perubahan baik sikap, karakter, cara berpikir dan lain-lain. Karena
itu penulis akan memaparkan dampak negative dan dampak positif dalam pacaran.
a) Dampak Negatif
Ø Prestasi akan menurun[18]
Hal ini sering terjadi dikalangan anak muda yang masih
duduk dibangku pendidikan yang lupa akan tugas utamanya adalah belajar tapi
karena sudah berpacaran dan lebih mengutamakan pacaran dari pada belajar
akhirnya dulunya murid berprestasi menjadi murid yang biasa-biasa saja, bahkan
bisa jadi mahasiswa abadi dikampus.
Ø Pergaulan menyempit, melupakan teman dan sahabat[19]
Kadang hal ini juga sering terjadi pada kaum muda,
disaat sudah berpacaran teman-teman yang dulunya saat kemana-mana bersama,
orang-orang yang dianggap sahabat dilupakan/diabaikan begitu saja hanya karena
ia berpikir bahwa ada pacarnya yang selalu ada buat dia.
Ø Sex bebas[20]
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa pacaran
mewarnai keintiman.Mengapa pacaran sangat kerap sekali terjadi sex bebas?Semua
itu berawal dari terlalu dekat, suka nongkrong ditempat-tempat gelap, tertutup
dan bahkan terkunci akhirnya terjadilah hal negative tersebut.
Ø Hidup boros[21]
Hal ini sangat sering terjadi pada kaum muda baik
wanita maupun pria. Karena kemana-mana maunya “jajanin” pacar, akhirnya bisa jadi berbohong kepada orangtua
katanya minta uang karena aku mau print ini itu atau karena banyak tugas
padahal buat “jajanin”
pacar.
Ø Kebebasan pribadi berkurang[22]
Hal ini juga kadang sering terjadi, karena ada pacar
yang sering berlebihan akhirnya mengatur-ngatur pasangannya. Mau pergi harus
ijin dulu dan bodohnya sang pacarpun mau ikut semua aturan pasangannya.
Ø Terjadinya pertengkaran (akibat pacar dan
gebetan/selingkuhan)[23]
Hal ini juga sering terjadi dikalangan anak muda.
Hanya karena pacarnya digebet oleh orang (disukai orang lain) sang pacar mulai
sensitif akhirnya terjadilah perkelahian (adu
mulut bahkan sampai adu fisik). Ini terjadi bukan hanya didunia nyata saja,di
dunia maya juga sering terjadi hal seperti ini. Bahkan bisa saja persahabatan
yang dulunya sangat baik/akrab menjadi rusak karena sang sahabat
menusuknya dari belakang dengan merebut pacarnya (pagar makan tanaman).
Ø Sering berbohong[24]
Hal ini sering terjadi pada kaum pria (tidak semuanya)
saat dia lagi jalan sama pacar (wanita lain) terus ditanya sama pacar yang
satu, kamu lagi dimana? “aku lagi antar mama ke pasar”.
b) Dampak positif
Ø Saat jatuh ada yang akan memotivasi[25]
Ini adalah salah satu dampak positif yang sering
teradi. Disaat kita kehilangan hal-hal berharga, sang pacar sering memotivasi
kita agar kita tetap kuat.
Ø Lebih jaga sikap[26]
Saat pacaran seseorang pasti akan lebih jaga sikapnya
karena takut berbuat salah didepan pacarnya.
Ø Pergaulan bisa lebih luas[27]
Kalau pada dampak negatif
“pergaulan sempit” maka pada dampak positif pergaulan akan lebih luas, karena
pastinya sang pacar akan memperkenalkan pasangannya ke teman-temannya.
Ø Prestasi meningkat[28]
Hal ini juga sering terjadi dikalangan anak muda,
karena seringkali sang pasangan akan merasa termotivasi dengan pacarnya
sehingga sang pacar akan lebih giat belajar.
Ø Mempunyai teman curhat yang bisa dipercaya[29]
Hal ini juga sering terjadi, karena biasanya sang
pacar akan selalu setia mendengar curhatan pasangannya dan akan menjaga rahasia
itu.
4. Pacaran menurut Alkitab
Sepanjang
Alkitab, mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu, tidak ditemukan tentang arti
kata “pacaran”.[30]
Namun, Alkitab mengajarkan tentang prinsip-prinsip dan tujuan dalam berpacaran,
adalah sebagai berikut:
Ø Saling mendoakan dan berdoa bersama (Filemon 1:4)
Ø Ibadah merupakan sarana untuk membangun hubungan (Kolose 3:14)
Ø Kekompakkan (1 Petrus 3:8)
Ø Jangan mengikuti hawa nafsu (Roma 6:13)
Ø Menuju pada pernikahan kudus berdasarkan pacaran
Kristen (Matius
19:6)
5. Peran orang tua dalam menyikapi anaknya yang sudah
mulai berpacaran
Orang
tua sebaiknya sudah mulai berbicara pada anaknya tentang calon pacarnya,tentang
suami atau isteri yang baik. Sehingga anaknya mempunyai kerangka atau standar
atau tolok ukur sewaktu mulai dekat dengan seorang pria, tanpa didasarinya
prinsip-prinsip atau kriteria yang kita berikan itu melekat padanya dan menjadi
panduan yang akan digunakannya.[31]Orangtua juga sebaiknya harus melakukan pendekatan dengan
baik kepada anaknya, dan orangtua juga harus tahu siapa dan bagaimana pacar
anaknya,agar orangtua dapat menjaga anaknya dengan cara mereka sendiri namun
dalam melakukan pendekatan janganlah membuat anaknya menjadi tidak nyaman
dengan cara orangtua karena anaknya pasti akan menjauh dari orangtuanya itu
B.
Penutup
a)
Kesimpulan dan
Saran
Dilihat dari uraian diatas bisa
disimpulkan bahwa pacaran adalah sebuah proses pengenalan yang dilakukan oleh
dua lawan jenis untuk menuju ke jenjang pernikahan. Pacaran juga bisa membuat
kita memiliki banyak teman namun juga bisa membuat kita jatuh kedalam hal-hal
yang negative.Alkitab mengajarkan banyak prinsip dalam berpacaran, jadi
sebaiknya kita harus sering duduk bersama dan membaca prinsip-prinsip Alkitab
tersebut.Dalam berpacaran janganlah nongkrong ditempat-tempat sepi karena
biasanya kata orangtua disaat kita berduaan ditempat-tempat seperti itu aka
nada orang ketiga ditengah-tengah kita dan akan selalu menggoda kita untuk
melakukan hal-hal buruk dan orang ketiganya adalah setan. Mungkin hal itu
hanyalah sebuah cara untuk menakut-nakuti kita tapi tidak dipungkiri justru
karena hal itulah banyak yang jatuh kedalam hal negative. Bagi yang sudah
berpacaran ambillah sisi positifnya dan jangan negatifnya.
Demikian makalah ini dibuat harapan
penulis semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR
PUSTAKA
A.
INTERNET
[1]Mengapa disebut cinta monyet? Karena diusia
tersebut cinta dan perasaan mereka mudah berubah-ubah, disuatu saat katakan
cinta, disaat lain marah dan bahkan bisa katakan putus, tiba-tiba minta
balikkan. Dan bahkan ada yang mencari pasangan baru. Menurut
KBBI cinta monyet (rasa) ialah kasih antara laki-laki dan perempuan ketika
masih kanak-kanak (mudah berubah).
[2]Yang dimaksud dengan hubungan yang kudus ialah
dimana kita belajar menghormati dan menghargai pasangan kita. Menerima pasangan
kita apa adanya, dan meneladani kasih Kristus didalam menjalin hubungan bersama
pasangan. Serta harus berprinsip untuk
tetap bersama dengan pasangan sampai maut memisahkan.
[3]http://ahmadrapi01.blogspot.in/2016/09/pengertian-pacaran-menurut-para-ahli.html
diakses pada 13/04/2017
[4]http://www.google.co.id/search?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C7028000303
diakses pada 13/04/2017.
[5]http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pacaran.html
diakses pada 17/04/2017.Dilihat dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa
pacaran adalah sebuah kegiatan/aktifitas yang biasanya dilakukan oleh kaum muda
yang berbeda jenis.pacaran juga merupakan ajang seleksi (“Koleksi for Seleksi”)
bagi para kaum muda sebelum menapaki jenjang pernikahan.
[6]http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pacaran.html
diakses pada 17/04/2017.Dilihat dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa
pacaran adalah sebuah kegiatan/aktifitas yang biasanya dilakukan oleh kaum muda
yang berbeda jenis.pacaran juga merupakan ajang seleksi (“Koleksi for Seleksi”)
bagi para kaum muda sebelum menapaki jenjang pernikahan.
[8]Mengapa kita harus tahu etika
pacaran? Karena dengan kita mengetahui tentang etika pacaran kita akan
menghargai pasangan kita, kita bisa menjadi teladan buat pasangan kita, kita
bisa menjadi inspirasi buat pasangan kita (lebih khusus dalam dunia
pendidikan).
[9]https://www.google.co.id/search?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C352719823 diakes pada 17/04/2017
[11]https://www.google.co.id/search?_ePi_=7%2CPAGE_ID10%2C352719823 diakses pada 17?04?2017
[14]http://www.google.co.id/search?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C35279823 diakses pada 17/04/2017
[22]https://www.google.co.id/search?site=&oq=dampak+negatif+dan+dampak+positif+dalam+berpacaran.html diakses pada 13/04/2017
[30]http://www.scdc.binus.ac.id/po/2016/05/berpacaran-menurut--pandangan-alkitab.html
diakses pada 17/04/2017.Namun menurut penulis, pacaran menurut
Alkitab (pacaran Kristen) ialah pacaran yang berprinsip hidup dalam hubungan
yang kudus, belajar menghormati dan menghargai pasangan, dan yang terutama
menjadikan Tuhan sebagai dasar/fondasi dalam hubungan
Pornku
BalasHapusSeks Bebas
Porn oke